Terkaitkualitas SDM atau tenaga kerja di sektor konstruksi hingga kini masih menjadi suatu tantangan yang cukup berat. Berdasarkan data pusat pembinaan sumber daya investasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta LPJKN didapati bahwa dari 6,9 juta tenaga kerja konstruksi Indonesia, tidak lebih dari 10% berkualifikasi ahli, 30% anmodal yang tepat diharapkan dapat menjadi pemicu perluasan kesempatan kerja di suatu daerah. Studi perumusan strategi pengembangan penanaman modal dibangun dalam perspektif pengembangan daya saing daerah. World Econo-mic Forum (WEF),mendefinisikan daya saing sebagai kemampuan perekonomian nasional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang menjadipemicu semangat Staf Khusus kerjasama ITSNU Pasuruan untuk berupaya keras mewujudkan dokumen dan parangkat pendukung lainnya yang sejalan dengan SPMI dan sesuai usaha mencapai sasaran, maksud dan tujuan tertentu. 2.2 Hakikat Kerja Sama Berry & Parasuraman (dalam Morgan & Hunt, 1994) mengemukakan bahwa kerja sama meleburkan Merekamembantu remaja membangun masa depannya, serta memberikan rasa percaya diri dan harapan. Berikut ini merupakan pendekatan tiga langkah sederhana untuk membuat remaja berpikir tentang impian hidup mereka: 1) diskusikan; 2) temukan; 3) lakukan. Langkah-langkahnya tidak harus berurutan; guru dan orang tua dapat bergerak bolak-balik di Lakukan7 Langkah Mencapai Tujuan yang Diinginkan – Setiap orang yang tekun dan rajin bekerja pasti akan mendapatkan hasil dan tujuan yang mereka inginkan. Hanya saja, banyak orang yang menginginkan hasil instan dan merasa sulit untuk mencapai tuj uan besar di masa depan.. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempersiapkan rencana jangka panjang dan PAIBW. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Dr. Wa Ode Zusnita Muizu, menjadi narasumber Webinar Series 4 Pengembangan Soft Skill Mahasiswa “Peningkatan Kemampuan Manajerial Mahasiswa dalam Mengelola Usaha Kecil dan Menengah di masa Pandemi” yang digelar secara daring, Sabtu 16/10/2021. [Kanal Media Unpad] Berbagai tantangan acapkali dihadapi para pelaku usaha saat menjalani bisnisnya. Untuk itu, kemampuan manajerial penting dikuasai pelaku usaha. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Dr. Wa Ode Zusnita Muizu, mengatakan, kemampuan manajerial dapat membantu pelaku usaha mengatasi hambatan dan tantangan yang muncul dalam berwirausaha. Hal tersebut ia sampaikan dalam Webinar Series 4 Pengembangan Soft Skill Mahasiswa “Peningkatan Kemampuan Manajerial Mahasiswa dalam Mengelola Usaha Kecil dan Menengah di masa Pandemi” yang digelar secara daring, Sabtu 16/10/2021. “Ini nantinya bisa membantu kita di dalam mengelola kegiatan usaha secara lebih sistematis, teroganisir secara rapi, sehingga prosesnya akan bekerja lebih baik,” kata Wa Ode. Keterampilan manajerial yang perlu dimiliki antara lain human skills, technical skills, dan conceptual skills. “Kalau sudah mulai mengglobal kita perlu global management skills,” ujarnya. Wa Ode mengatakan, menghadapi tantangan di dunia usaha perlu adanya manajemen organisasi dengan tepat, sehingga dapat turut mendukung tercapainya tujuan. “Disinilah pentingnya ilmu manajemen, kemampuan di dalam mengatur, mencapai tujuan dengan mengelola sumber daya melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, perngarahan, dan pengendalian,” tuturnya. Sebagai pelaku usaha, penting menerapkan ilmu manajemen sebagai pondasi di awal. Dengan demikian, ketika menghadapi kendala dapat segera menemukan solusinya. Saat ini kemampuan yang juga penting dikuasai adalah kemampuan digital. Wa Ode mengatakan bahwa dengan kemampuan digital yang dimiliki harus dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menguatkan secara manajerial, serta dapat berdampak pada peningkatan usaha Wa Ode pun menyebutkan pentingnya membangun kekuatan tim yang solid. Dengan kekuatan tim solid, segala beban dan kesulitan akan lebih mudah diatasi, termasuk tantangan pandemi Covid-19.arm*

tantangan akan menjadi pemicu sebuah usaha mencapai tujuan